Memiliki cita-cita sebagai seorang penghafal Al Qur’an
bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan dan rintangan yang harus dilalui
hingga akhirnya seseorang tersebut dengan restu dari Allah SWT mampu menghafal
seluruh ayat yang ada di dalam Al Qur’an.
Seperti yang sedang dijalani oleh siswa tahfidz di SMP IT
Al Ma’ruf kemarin pada tanggal 31 Januari-4 Februari 2022 menjalani ujian
tahfidz dengan guru pembimbing mereka yakni Bu Puji, Bu Ana serta Bu Fina.
Meskipun setiap harinya mereka selalu melakukan setoran
hafalan/muroja’ah kepada masing-masing guru pembimbing namun yang namanya “ujian”
tetap saja membuat mereka menjadi grogi tak seperti biasanya.
Dari ketiga guru penguji pun memiliki catatannya
masing-masing. Bu Ana misalnya, memiliki catatan tingkatan hafalan anak-anak
tahfidz di antaranya Kelas 9 sudah sampai pada Juz 30, 1, dan 2. Sedangkan
Kelas 7 dan 8 sudah sampai pada Juz 30 dan Juz 1. “Hasil ujian tahfidz ini pada
intinya untuk melihat sejauh mana kualitas hafalan anak. Ada yang lancar banget,
ada yang sedang, ada yang butuh banyak treatment
agar tidak ketinggalan dengan teman yang lain. Ujian tahfidz bertujuan agar
kedepannya kualitas hafalan anak-anak senantiasa terjaga,” tutur Bu Ana.
Lain halnya dengan Bu Puji yang memiliki catatan
tersendiri. Menurut Bu Puji, ujian simaan Al Qur'an untuk siswa kelas tahfidz
SMP IT Al-Ma'ruf bertujuan untuk menguji bagaimana kualitas hafalan para siswa
kelas tahfidz. Ada beberapa kriteria penilaian dalam ujian ini yaitu :
1. Target hafalan
Dalam ujian kali ini semua siswa tahfidz diwajibkan untuk
membaca semua hafalan yang sudah didapat dalam sekali duduk di depan ustadzah
pengujinya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua siswa sudah
mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Alhamdulillah, sebagian besar siswa sudah mencapai target yang
ditentukan di awal. Untuk kelas 9 dalam ujian kali ini targetnya hafal sebanyak
3 juz. Kelas 8 hafal sebanyak 2 juz dan kelas 7 hafal sebanyak 1 juz. Meskipun
masih ada beberapa siswa yang memang masih belum mencapai target, tetapi hal
itu tentu saja jadi motivasi bagi mereka untuk terus menghafal dan mengejar
ketertinggalan mereka dari teman-teman yang lain.
2. Kelancaran hafalan
Kelancaran hafalan ini juga menjadi salah satu faktor
yang utama dalam penilaian ujian tahfidz. Ini merupakan hal yang tidak bisa
dikesampingkan dalam sebuah proses menghafal Al Qur’an. Berapa banyak kesalahan
dalam membaca, sering diingatkan atau bahkan harus dituntun setiap awal ayat
ini menjadi kriteria penilaian dalam menentukan seberapa lancar hafalan anak-anak.
Kelancaran hafalan ini menjadi parameter seberapa besar usaha siswa melakukan
muroja’ah hafalan mereka. Karena seperti yang kita ketahui bahwa “Perumpaan
penghafal Al Qur’an itu seperti pemilik unta yang ditali. Bila dia telah
pastikan unta terikat kuat, unta tidak akan kabur. Bila tak diikat sempurna,
tentu unta akan mudah melepaskan diri.” (HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar
RA). Beberapa siswa sudah berhasil
membaca hafalan mereka dengan lancar dan baik. Beberapa siswa yang belum lancar
pun mendapat catatan dari penguji agar menambah muroja’ah mereka. Karena tidak
ada jalan lain untuk mempunyai hafalan yang lancar selain muroja’ah.
3. Tajwid
Tajwid tentu menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam
membaca Al Qur'an. Sangat penting membaca Al Qur'an dengan tajwid untuk
menghindari kesalahan dalam mengucapkan setiap kata-kata dalam Al Qur'an.
Pasalnya, melakukan kesalahan dalam satu huruf, dapat menyebabkan
kesalahpahaman atau salah tafsir terhadap keseluruhan ayat. Beberapa siswa
sudah sangat baik tajwidnya. Karena memang dari awal siswa yang masuk kelas
tahfidz harus melewati seleksi dulu. Dan tajwid ini menjadi salah satu kriterianya.
Namun tak dapat dipungkiri ada beberapa siswa yang masih belum sempurna
tajwidnya. Ini tentunya menjadi tugas bagi para pengampu tahfidz untuk terus
membimbing mereka agar lebih baik lagi bacaan tajwidnya.
“Secara keseluruhan hasil ujian tahfidz kali ini sudah
cukup memuaskan meskipun belum sempurna seluruhnya. Evaluasi akan terus dilakukan dan diperbaiki
segala kekurangan demi mendapatkan hasil yang lebih baik lagi,” pungkas Bu
Puji.
Bu Fina sebagai tim penguji pun memiliki catatan
tersendiri ketika diminta untuk mereview
hasil ujian tahfidz khususnya Kelas 8.
“Peserta ujian berjumlah 10 anak di mana sebagian besar
anak bisa melafadzkan ayat-ayat suci Al Qur’an sebanyak 2 juz yakni juz 30 dan
juz 1 dengan bil hifdzi atau tanpa
melihat Al Qur’an. Namun ada juga yang masih tertahan pada juz 30. Ada beberapa
anak yang menghafal dengan menerapkan tajwid dan makhorijul huruf dengan baik
namun ada juga yang perlu belajar dan dibenahi lagi. Beberapa anak ada yang
hafalannya lancar dan hanya perlu beberapa kali diingatkan ketika lupa atau salah,
di antaranya Mustafidah Adzkiya dan Uyun Nafisah. Juga ada beberapa anak yang
harus dituntun dalam hafalannya, yang mungkin faktor grogi karena ujian atau
ngeblank,” tutur Bu Fina.
Semoga anak-anak tahfidz dengan bimbingan dari guru-guru
tahfidz terbaik di SMP IT Al Ma’ruf mampu istiqomah menghafal Al Qur’an dan
mampu menaikkan jumlah hafalan Al Qur’an mereka seperti harapan sekolah serta
orang tua mereka di rumah yang tak pernah berhenti mendoakan.
MasyaAllah...🙂
BalasHapusSemoga Bapak dan Ibu guru beserta anak² selalu dalam lindungan Allah Swt.
BalasHapusamiiiiiiiiin
HapusSemangat anak anak semoga manfaat berkah dunia akhirat, Aamiin2
BalasHapus